Bisakah Kita Tidur Sebelum Jam 11 Malam?



Jarum jam sudah menunjuk angka 10, dan karyawan kedai kopi mulai mengelap meja, menata kursi dan mengepel lantai.


Aku berjalan menuju parkiran motor, sudah sepi, tukang parkir pun sudah beranjak pergi. Lembaran 2000 rupiah tak jadi berpindah dari saku jaketku.


Mata sudah mulai lelah, namun harus menempuh jarak 23km untuk sampai ke ruangan minimalis, tempatku merebahkan tubuh di atas ranjang bersprei kotak-kotak.


Teringat ada kerjaan yang belum selesai dan besok pagi harus menyajikannya. Itu berarti, malam ini, seperti halnya kemaren, akan tidur di atas jam 11 malam.


***


Segelas kopi Brontoseno baru ku seduh, padahal sudah lewat jam 9 malam.


Ah masih terlalu sore, batinku. Ya, jam 9 malam masih terasa sore bagi kaum yang terbiasa tidur di atas jam 11 malam.


Padahal hari ini, aku di rumah, di depan laptop sambil menyelesaikan tugas harian, dan menyirami tanaman.


Meskipun kopi tak terlalu pengaruh, apakah setelah meminumnya membuatku lebih terjaga. Dampaknya biasa saja.


Seiring bertambahnya usia, jam tidur kian melambat, banyak hal yang harus dikerjakan, atau sekadar dipikirkan.


Saat masih sekolah, jam 9 malam adalah batas toleransi, jika tak ingin besok datang terlambat.


Sekarang ini, sepertinya gaya hidup telah berubah, di era kecanggihan teknologi, bisa tidur sebelum jam 11 malam adalah suatu keajaiban.


Godaan membuka whatsapp grup, menonton YouTube, scrool TikTok, Stalking instagram, cek produk Shopee, dan seterusnya, adalah ciri khas yang melekat pada masyarakat 5.0.


Ponsel bisa menghubungkan ke manusia-manusia lain dengan mudah, dan sekaligus memajang buah karya dari tangan-tangan kreatif.


Sangat sulit bagi manusia era digital untuk tak tergoda membagi jam tidurnya dengan aktivitas-aktivitas di atas.


Lantas, masihkah kita bisa tidur sebelum jam 11 malam?


Jam tidur adalah waktu yang tergadaikan, meski manusia mulai memahami konsep tidur berkualitas.


Tidur dengan lampu yang diredupkan, pikiran yang dikosongkan, dan menjaga asupan makan dua atau tiga jam sebelumnya.


Tidur tetap suatu kenikmatan alami, meski waktunya kian terbatas. []


0 Komentar