Founder Insight Blitar Media Uninstall Bukalapak: Sedih sih, tapi hidup terus berubah

Blitar – Ahmad Fahrizal Aziz, pendiri Insight Blitar Media, memutuskan untuk menghapus aplikasi Bukalapak dari perangkatnya. 

Langkah ini diambil menyusul perubahan kebijakan besar-besaran dari platform e-commerce tersebut yang dinilai membuatnya tak lagi relevan bagi kebutuhan Fahrizal.

“Saya memutuskan uninstall aplikasi Bukalapak. Sejak ada perubahan kebijakan, aplikasi itu bukan lagi prioritas,” ujar Fahrizal.

Bukalapak, yang selama ini dikenal sebagai salah satu marketplace besar di Indonesia, resmi menghentikan layanan penjualan produk fisik sejak awal 2025. 

Mulai 1 Februari 2025, pengguna tidak lagi dapat menambahkan produk fisik ke etalase mereka, dan transaksi terakhir untuk produk fisik ditetapkan pada 9 Februari 2025. 

Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari pergeseran strategi Bukalapak untuk lebih fokus pada produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan layanan digital lainnya.

Keputusan ini menyisakan kesedihan bagi Fahrizal, yang mengaku memiliki ikatan emosional dengan platform tersebut. Bukalapak merupakan tempat pertama ia belajar jual beli online. Ia pernah menjajakan produk keripik pangsit buatannya, bahkan menjadi reseller oleh-oleh khas Blitar lewat platform itu.

“Sedih sih, tapi hidup terus berubah,” tambahnya.

Bukalapak sendiri kini tengah berfokus pada efisiensi bisnis dan optimalisasi layanan virtual sebagai upaya mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Manajemen perusahaan menilai bahwa model bisnis baru ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan dalam jangka panjang.

Bagi Fahrizal dan banyak pengguna lain, perubahan ini menandai berakhirnya sebuah era dalam dunia e-commerce lokal. Namun, ia menyadari bahwa adaptasi adalah bagian dari perjalanan, terutama dalam dunia digital yang terus berubah.

0 Komentar