Malam itu, di sebuah sudut Kabupaten Blitar, tepatnya di Sumberdiren, Garum, kedai Minumminumsini memancarkan suasana yang khas. 

Bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi atau aneka jajanan, tetapi juga menjadi ruang bagi lahirnya ide dan diskusi yang hangat. 

Ahmad Fahrizal Aziz, hadir untuk berbagi pemikirannya dalam sesi rekaman Podcast Bakul Kumpo.
Cahaya temaram dari beberapa lampu gantung dan lampu sorot kecil menciptakan nuansa intim di area semi-terbuka Minumminumsini. 

Dinding-dinding sederhana berpadu dengan atap seng yang menaungi beberapa set meja dan kursi kayu. Kesederhanaan ini justru menambah keakraban, di mana para pengunjung bisa berbincang santai tanpa sekat. 

Tanaman hijau yang merambat di beberapa sudut memberikan sentuhan asri di tengah suasana malam. Kerikil-kerikil kecil yang menjadi alas di sebagian area menambah kesan alami dan bersahaja.


Di salah satu sudut yang lebih terang, tampak aktivitas utama malam itu tengah berlangsung. Empat orang pria duduk melingkari meja kayu. 

Salah satunya, yang tampaknya adalah Ahmad Fahrizal Aziz, terlihat sedang berbicara dengan antusias, mungkin menjawab pertanyaan atau menyampaikan gagasannya. 

Di hadapannya, sebuah mikrofon dan peralatan rekaman, termasuk kamera pada tripod dan ring light, menandakan keseriusan proses produksi podcast. 

Tiga orang lainnya menyimak dengan saksama, sesekali mungkin melemparkan pertanyaan atau tanggapan, menciptakan dinamika diskusi yang hidup. 


Cangkir-cangkir minuman menemani perbincangan mereka, menjadi pelengkap di tengah pertukaran ide.

Sementara itu, di sisi lain kedai, suasana khas warung kopi tetap terasa. Beberapa pengunjung lain tampak menikmati malam dengan cara mereka sendiri. 

Ada yang duduk berkelompok di atas peti kayu bekas minuman yang dialihfungsikan menjadi tempat duduk, berbincang santai sambil menikmati minuman dan camilan. 

Terlihat pula etalase sederhana yang memajang aneka jajanan khas warung, mulai dari mie instan dalam kemasan, aneka snack, hingga kerupuk yang digantung. 

Ini menunjukkan bahwa Minumminumsini tak hanya mengakomodasi kebutuhan akan ruang diskusi, tetapi juga menyediakan pilihan bagi mereka yang ingin sekadar bersantai menikmati hidangan ringan.




Kehadiran Podcast Bakul Kumpo di Minumminumsini malam itu menjadi bukti bahwa ruang-ruang sederhana pun dapat menjadi episentrum kreativitas dan penyebaran informasi. 

Dalam balutan kesederhanaan dan keakraban, ide-ide mengalir, terekam, dan siap untuk dibagikan kepada khalayak yang lebih luas. 

Minumminumsini, dengan segala kerendahan hatinya, telah menjadi saksi bisu lahirnya sebuah karya intelektual di tengah malam Blitar yang syahdu.