Perkumpulan pegiat dan penikmat sastra di Blitar, Suara Sastra, kembali menunjukkan eksistensinya di ruang publik. 

Kali ini, komunitas tersebut diajak berkolaborasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar dalam gelaran Penataran Night Street Food yang berlangsung di area kompleks Candi Penataran, Sabtu (29/11/2025). 

Perhelatan yang memadukan sajian kuliner malam dengan pertunjukan seni ini berlangsung mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, dan dipadati pengunjung sejak awal acara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar, Eko Susanto, membuka acara secara resmi pada pukul 19.30 WIB. 

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penyelenggaraan Penataran Night Street Food bukan sekadar agenda wisata kuliner, melainkan juga wadah kolaborasi lintas komunitas. 

“Kegiatan ini kami desain untuk memberi ruang bagi pelaku seni, UMKM, dan komunitas lokal agar bisa tampil bersama. Candi Penataran adalah ruang budaya, dan kita hidupkan dengan kegiatan budaya,” ujarnya.

Selain menghadirkan hiburan sastra dan musik, acara tersebut juga menjadi momentum pengenalan karya terbaru dari penulis muda Blitar, Aini Rahma

Novel berjudul “Mahkota Tanpa Singgasana” yang diperkenalkan kepada publik malam itu mengisahkan tentang tokoh masyarakat Blitar, Mbah Mujahir, dengan pendekatan fiksi sejarah. 

Pengunjung yang datang tidak hanya menikmati kuliner dan pertunjukan seni, tetapi juga menyimak sinopsis dan diskusi singkat mengenai novel tersebut.

Menurut panitia, keterlibatan Suara Sastra dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara komunitas sastra dan pemerintah daerah dapat membentuk atmosfer wisata malam yang lebih beragam. 

Pengunjung tidak hanya disuguhi deretan stand makanan khas Blitar—mulai dari sate kelinci, cenil, hingga minuman herbal—tetapi juga sajian seni yang menambah kedalaman pengalaman.

Acara yang berakhir pukul 22.00 WIB ini ditutup dengan apresiasi dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepada seluruh komunitas yang terlibat. 

Suara Sastra sendiri menyatakan akan terus membuka ruang kolaborasi pada kegiatan publik yang bersifat edukatif dan budaya.

Dengan perpaduan kuliner, seni, dan sejarah yang terangkum dalam satu malam, Penataran Night Street Food kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu agenda budaya yang paling ditunggu masyarakat Blitar.